Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Area Bengkel

Sekilas mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja Definisi: Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannya. Peraturan Pemerintah yang menjamin diberlakukannya keselamatan dalam bekerja di setiap perusahaan UU Pokok Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. 1 Tahun 1970 Faktor Penyebab Kecelakaan 2 Faktor Kecelakaan Faktor Manusia sekitar 85 % Disebabkan oleh penggunaan mesin atau peralatan yang tidak tepat oleh manusia Faktor Alat dan Lingkungan sekitar 15 % Disebabkan oleh adanya malfungsi peralatan, kurang baiknya kualitas peralatan keselamatan atau lingkungan kerja yang buruk Biaya Kecelakaan Kerugian biaya akibat kecelakaan dibagi menjadi 2 bagian: a.Biaya Langsung * premi asuransi kecelakaan * tunjangan khusus karyawan yang menderita kecelakaan * biaya melatih karyawan baru b.Biaya Tidak Langsung * biaya upah jam kerja yang hilang * biaya lembur karena berkurangnya tenaga kerja * biaya pengawas dan administrasi terkait kegiatan K3 Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) Teknisi perlu melengkapi dirinya dengan APD untuk mencegah/melindungi dirinya dari bahaya-bahaya yang berpotensi terjadi di tempat kerja. pelindung telinga
kaca mata
masker
sarung tangan
sepatu sefti
Prinsip 5 S Seiri (Ringkas) Proses mengidentifikasikan apakah barang/peralatan tertentu diperlukan. Jika tidak, maka barang/peralatan tersebut dapat segera dibuang agar ruang dapat digunakan dengan efektif. Seiton (Rapi) Proses untuk memilah (memisah-misahkan) peralatan dan part-partnya untuk memudahkan dalam penggunaannya. Seiso (Resik) Proses untuk memelihara kebersihan di tempat kerja. Hal tersebut termasuk menjaga perlengkapan untuk berada dalam keadaan yang selalu teratur sehingga dapat digunakan setiap saat. Seiketsu (Rawat) Proses untuk menjaga kondisi Seiri, Seiton dan Seiso sebagai upaya untuk mencegah timbulnya masalah. Termasuk di dalamnya menjaga kebersihan tempat kerja dengan cara melakukan klasifikasi semua benda serta membuang benda-benda yang tidak diperlukan Shitsuke (Rajin) Proses yang melibatkan pelatihan karyawan yang intensif agar seseorang bangga menjadi karyawan. Solvent dapat masuk melalui sentuhan (kulit) atau uap yang dihirup (pernafasan)
Solvent berkumpul dan mengendap selama beberapa tahun
Terjadi kerusakan liver dan ginjal Jika alergi, maka orang tersebut dapat pingsan dan reaksi terjadinya asma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami prinsip-prinsip pengendalian kontaminasi

Pelumasan 2 Langkah

Memahami Huruf, Angka dan Etiket Gambar Teknik